Saturday, April 9, 2011

Sejarah Teknologi Mikroprosesor Pentium

Pentium Diluncurkan sekitar awal tahun ’90-an, tahun 1993 tepatnya, Pentium merupakan lompatan besar dalam sejarah prosesor X86 dimana arsitektur prosesor 32-bit mengalami perubahan yang sangat besar. Hal ini menyebabkan kecepatan Pentium ( 80586 atau singkatnya 586 ) secara clock-for-clock dengan prosesor 486 ( generasi sebelumnya ) jauh lebih cepat.
Dimulai dengan kecepatan 60 Mhz sampai 233 Mhz, prosesor ini telah membuat revolusi baru dalam dunia PC. Pada versi awalnya ( Pentium 60 Mhz ) prosesor ini pernah membuat heboh di kalangan dunia PC karena menurut seorang profesor, prosesor ini telah melakukan kesalahan perhitungan jika dilakukan kombinasi perhitungan perkalian dan pengakaran. Hal ini diakui oleh Intel yang lalu menarik kembali seluruh prosesor Pentium 60 Mhz sekaligus menghapus armada prosesor 60 dan 66 Mhz yang lalu diganti dengan Pentium 75 Mhz.
Di Indonesia, entah di negara lain, penulis mengamati kalau prosesor Pentium yang paling banyak dipakai adalah prosesor Pentium 133 Mhz, mungkin anda pembaca pernah memilikinya ?
Intel membuat chipset Pentium ini mulai dari FX, HX, VX sampai yang mampu mendukung Pentium versi akhir dengan MMX, chipset TX , bentuk pengepakan prosesornya adalah Socket-7.
Pentium mengalami sedikit perubahan arsitektur seiring dengan perkembangan teknologi dengan diperkenalkannya instruksi multimedia baru yang disebut MMX pada tahun 1994. Meskipun digemborkan oleh Intel kalau prosesor dengan kemampuan ini dapat meningkatkan pengalaman multimedia ( multimedia experience ) sampai 30-50%, tetapi pada kenyataannya kumpulan instruksi ini banyak tidak terpakai oleh para programmer multimedia ( terutama game ). Tetapi instruksi MMX ini merupakan cikal bakal dari instruksi SIMD ( Single Instruction Multiple Data ) yang sejak itu mulai dikembangkan. Instruksi 3DNow! Dari AMD sebagai contoh merupakan penyempurnaan dari instruksi MMX, demikian pula ISSE ( Internet Streaming SIMD Extension ) milik Intel sendiri.

Pentium Pro
Selama pengembangannya, Intel juga membuat Pentium yang dibuat khusus untuk komputer performa tinggi, seperti server, yaitu Pentium Pro. Untuk pertama kalinya Intel menyatukan L2-cache kedalam prosesornya. Tidak banyak Pentium Pro yang beredar, itu dikarenakan oleh sangat tingginya harga sebuah prosesornya, bahkan sampai saat ini ! Tidaklah heran jika hanya sedikit speed grades yang tersedia untuk Pentium Pro, antara 200 Mhz s/d 233 Mhz. Jika anda iseng-iseng mencari prosesor tipe ini, anda akan tercengang melihat harganya, apalagi jika dibandingkan dengan unsur teknologinya. Meski begitu arsitektur dasar Pentium Pro merupakan fondasi dari pengembangan Pentium II. Kelemahan dari Pentium Pro ini adalah lemahnya kemampuan menjalankan program 16-bit lama, ini dikarenakan memang arsitektur awal prosesor ini diutamakan untuk aplikasi 32-bit. Tidaklah heran jika performa Pentium Pro dibawah atau setara dengan Pentium jika menjalankan aplikasi 16&32-bit seperti Windows9X. Lain ceritanya jika menggunakan prosesor ini pada Windows NT yang desain awalnya sudah benar-benar 32-bit.

Pentium II
Dengan kode sandi pengembangan ‘Klamath’, Pentium II merupakan peningkatan signifikan dari arsitektur lama Pentium. Perubahan pada struktur dan besar cache, penempatan L2-cache, serta yang mencolok cara pengepakan prosesor yang baru, PPGA ( Plastic Pin Grid Array ) yang oleh Intel dulu dianggap dapat menekan biaya produksi prosesornya. Perubahan bentuk pengepakan prosesor ini membuat para pembuat motherboard terpaksa merubah rumah prosesor dari Socket ke slot, bernama Slot-1. Dengan cara ini, prosesor ditancapkan ke slot yang tersedia, mirip dengan menancap kartu ekspansi. Chipset awal Intel ( dan masih merupakan chipset terbaik sejauh ini ) untuk Pentium II adalah i440BX untuk PC standar, serta i440LX untuk budget PC.
Penempatan cache L2 didalam prosesor tetapi bukan diintinya juga merupakan perbedaan utama PII dengan Pentium. Kalau dulu cache ditaruh di motherboard, kali ini Intel menaruh cachenya di papan sirkuit prosesornya. Hal ini dapat meningkatkan kinerja prosesor karena cachenya bekerja pada ½ clock prosesor, jadi jika prosesornya bekerja pada 350 Mhz, cachenya berarti bekerja pada 175 Mhz. Ini merupakan peningkatan berarti dari arsitektur lama yang cachenya bekerja pada clock tertentu yang diatur motherboard.Pada Pentium II juga diperbaiki performa 16-bit dari pendahulunya, Pentium Pro. Sehingga dalam menjalankan aplikasi campuran 16 & 32-bit kecepatannya dapat terdongkrak.
Besar inti Pentium II juga lebih kecil, hal ini disebabkan prosesor ini dibuat pada pemrosesan 0.25-micron.
Tingkatan kecepatan Pentium II dimulai dari PII 233 Mhz sampai PII 450 Mhz. Dimana tingkat kecepatan yang paling sering ditemukan adalah antara 300-450 Mhz.
Celeron
Intel melihat pasar yang cukup besar dalam PC yang berharga dibawah $1000, dimana performa tidak terlalu diperhatikan, kasarnya komputer ‘yang penting jalan lah’. Intel memasuki pasar ini dengan meluncurkan prosesor Celeron, sebuah varian dari Pentium II dengan ‘mengkebiri’ beberapa kemampuan PII, pada akhir tahun 1998. Peng-‘kebiri’-an Celeron dapat dilihat dari ketidakhadiran cache L2 serta pembatasan FSB yang kalau PII bisa sampai 100 Mhz, Celeron cuma 66 Mhz. Kedua pembatasan itu dapat menurunkan harga Celeron sampai hampir ½ PII, tentu saja dengan penalti performa yang cukup buruk.
Performa Celeron yang buruk ini sempat dikritik oleh para entusias komputer, terutama karena ketidakhadiran cache L2 yang sangat berpengaruh pada performa prosesor. Oleh karena itu Intel meluncurkan Celeron yang ditambahi L2 cache tetapi cuma 128 KB, lebih kecil dari PII yang cachenya 512 KB, mulai tingkat kecepatan 300 Mhz, sehingga dipasaran ada 2 macam Celeron 300 Mhz, yang dengan cache L2 dan yang tidak memiliki L2 cache. Perbedaannya dapat dilihat dari inisial A dibelakang tingkat kecepatannya, jadi yang dengan cache L2 Celeronnya diberi nama Celeron 300A. Semenjak itu semua Celeron diatas 300 Mhz pasti memiliki 128 KB cache L2. Tetapi kesemuanya itu tidak menjadikan Celeron lebih baik dari PIII sampai versi terakhirnya pun, itu selain dikarenakan FSB-nya yang hanya 66Mhz, juga cache L2-nya yang cuma 4 way set associative, tidak seperti PIII yang 8-way set associative, and that matters much ! Kelihatan seperti prosesor yang dikebiri banget yah ?
Dikarenakan ketidakhadiran atau sedikitnya cache L2, Celeron dianggap prosesor yang paling mudah di overclock. L2 cache mempengaruhi kemampuan overclock prosesor karena begitu prosesor dinaikkan frekuensi clocknya melebihi kemampuannya maka secara otomatis clock pada cache juga terangkat. Jika tidak mempunyai cache maka masalahnya lebih mudah lagi. Penulis pernah mendengar kalau ada Celeron yang mampu di overclock dengan kenaikan sampai 400-450 Mhz, jadi jika ada Celeron 300 Mhz di overclock, maka kenaikannya bisa sampai 700-750 Mhz !! Gile benerrr……
FSB juga merupakan bottleneck yang menghalangi Celeron bersaing dengan kakak-kakaknya. Dengan FSB 66 Mhz, sebuah prosesor Celeron baru dapat menyaingi PII jika kecepatannya lebih cepat ¾-nya, dan hal itu cukup mengganggu pula, saya kira ini merupakan strategi Intel untuk menghindari Celeron untuk bersaing langsung dengan armada prosesor cepat lain milik Intel sendiri.
Satu hal yang perlu dicatat, Celeron merupakan prosesor pertama Intel yang menggunakan Socket 370, sehingga bentuk prosesornya balik ke seperti dahulu lagi, berbentuk bujur sangkar dan mempunyai kaki banyak ( dalam hal ini 370 pin ) dibawahnya. Hal ini dilanjutkan terus sampai sekarang, mungkin menandai awalnya kematian Slot-1… Peletakan inti Celeron Socket ini juga model baru, namanya FC-PGA ( Flip-Chip Pin Grid Array ) dimana inti prosesor diletakkan pada permukaan atas prosesor, sehingga dapat melepas panas lebih baik.
Celeron versi akhir, Celeron II, berisi arsitektur yang lebih baik lagi dari kakaknya, karena arsitekturnya berdasar pada PIII serta telah memiliki ISSE yang dulu hanya dimiliki oleh PIII. Serta mempunyai bentuk bukan slot lagi tapi balik ke Socket seperti Pentium lama. Dan juga Celeron II telah diproduksi pada 0.18-micron. Tetapi dalam waktu dekat kabarnya Intel berencana membuat Celeron II dengan FSB 100Mhz, dan itu merupakan kabar yang baik.
Pentium III ( Merced )
Dengan kode sandi pengembangan Merced, Pentium III dibuat untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di Pentium II dan menurut penulis pribadi juga merupakan jawaban Intel dari prosesor K6-2 AMD yang memiliki instruksi khusus 3Dnow!, semenjak PII tidak memiliki instruksi-instruksi khusus seperti itu, kecuali MMX milik Intel sendiri. Di prosesor PIII yang masih diproduksi pada 0.25-micron ini, telah dilakukan perubahan yang cukup mendasar. Hal yang berubah pada PIII adalah hadirnya instruksi-instruksi ISSE milik Intel yang merupakan pengembangan dari MMX itu sendiri.
Prosesor ini menggunakan L2 cache yang masih diluar inti prosesor, meski pada tahap ini Intel sudah mulai menyadari kalau arsitektur cache ini tidaklah membantu kinerja prosesor serta teknologinya sudah dapat menyatukan, demi menjaga kompabilitas pada slot, Intel terpaksa membuat prosesor ini masih dalam bentuk slot.

Pentium III ( Coppermine )
Diluncurkan pada awal tahun 2000, prosesor generasi ke-2 dari PIII ini memperbaiki hampir semua kekurangan PIII generasi awal, sekalian juga memperkenalkan untuk pertama kalinya teknologi FC-PGA terbaru Intel dalam pembuatan prosesornya dan tentu saja sudah diproses pada 0.18-micron. Juga diperkenalkan FSB 133 Mhz sehingga dapat mendongkrak kinerja prosesor. Pada Meski sebagian besar prosesornya berbentuk Socket lagi, tapi untuk beberapa speed grades masih mempertahankan bentuk Slot-1-nya untuk kompabilitas motherboard-motherboard lama.
Model Pentium III ini memiliki banyak model sampai mungkin dapat membingungkan. Terutama yang memiliki speed grades 600Mhz keatas, misalnya pada speed grade 600 Mhz ada yang 600, 600E, 600EB, ada juga yang 600B. Inisial E menunjukkan kalau FSB PIII 600Mhz itu sudah 133 Mhz, kalau inisial B-nya menunjukkan kalau bentuknya sudah FC-PGA ( PIII berbentuk Socket 370 ). Cukup memusingkan bukan untuk satu model prosesor saja ? Tetapi untuk yang diatas 800 Mhz, kebanyakan atau mungkin seluruh prosesornya pasti sudah memiliki bus FSB 133 Mhz dan sudah berbentuk Socket FC-PGA.
Pengembangan terbaru PIII generari kedua ini adalah dari sistem manajemen cachenya yang baru, disebut ATC atau Advanced Transfer Cache, yang memampukan cache yang terpasang pada PIII ini dapat mengawasi data apa yang paling sering dipakai pada aktifitas proses tertentu. Juga ditambahkan sekitar 20-30-an instruksi-instruksi multimedia baru yang oleh Intel disebut ISSE II.
PIII Coppemine berhasil menembus batas 1 Ghz dalam perlombaan Ghz yang telah ‘diadakan’ sekitar kuartal kedua tahun ini. Meski kalah dengan AMD yang telah mencapai 1 Ghz terlebih dahulu, Intel tampaknya telah banyak melakukan perubahan sana-sini agar prosesornya dapat ‘dipaksa’ untuk mencapai 1 Ghz. Prosesor PIII tertinggi saat penulisan artikel ini sudah mencapai 1.13 Ghz.
Pentium III ( Tualatin )
Pentium III generasi ke-3 ini dikabarkan tlah diluncurkan pada kuartal ke-1 atau 2 tahun 2001, selain akan memiliki clock yang lebih tinggi juga akan dibuat pada pemrosesan terbaru milik Intel, 0.13-micron. Satu hal yang menarik dari PIII Tualatin adalah prosesor ini mendukung penggunaan bus 200 Mhz, meski tetap mempertahankan bentuk Socket-370-nya. Tentunya ini membuat motherboard lama tidak akan dapat mendukung PIII Tualatin. Kabarnya Intel tidak akan langsung menggunakan kemampuan 200 Mhz PIII baru ini untuk menghindari persaingan langsung dengan saudaranya, Pentium 4. PIII baru ini juga akan mendukung baik SDRAM maupun DDR SDRAM. dan menurut konon critanya pentium !!! yang baru tidak dikluarkan lagi.

Pentium 4 ( Willamette )
Prosesor termutakhir dari keluarga Pentium adalah Pentium 4 (P4), yang proyeknya telah dimulai Intel sejak 1-2 tahun lalu. Dengan 1.4 Ghz sebagai speed grades terkecil untuk P4 ini membuat P4 menjadi prosesor 32-bit tercepat saat ini. Dibuat pada pemrosesan 0.18-micron untuk versi-versi awalnya, P4 akan secara bertahap berpindah ke 0.13-micron seiring dengan pertambahan clocknya. Diperkirakan P4 akan mampu dibuat sampai kisaran 2 Ghz.
Dengan menggunakan chipset baru berkode ‘Tehama’, prosesor ini pada rencananya akam menggunakan Rambus sebagai interface memory-nya, hal ini dikarenakan arsitektur prosesor ini lebih dioptimisasikan pada arsitektur Rambus. Penggunaan Rambus sebagai memory membuat mahalnya sebuah system yang menggunakan P4 ini, sekeping RIMM yang besarnya 64MB, harganya bisa mencapai $400-an, coba dibandingkan dengan DIMM SDRAM biasa yang harganya cuma $70-an, beda sekali bukan ? Tetapi jika melihat perfoma yang didapat, tampaknya mungkin harga semahal itu masuk akal bukan ?
Perubahan arsitektur ini juga membuat ukuran inti P4 menjadi lebih besar, sekitar 200-an mm2 , bandingkan dengan inti PIII yang cuma 150-an mm2 . Hal ini membuat prosesor P4 membutuhkan heatsink yang lebih besar dan frame pendingin yang lebih kuat juga. Belum lagi karena bentuknya yang ‘baru’ ini membuat para desainer casing harus membuat casing model baru lagi yang dapat merumahkan P4, standard ini telah disiapkan Intel dengan nama ATX 2.0. Jadi yang harapan untuk dapat mengupgrade PIII-nya ke P4 dapat anda buang saja, cukup disayangkan sekali ! Tetapi itulah resiko dari perkembangan teknologi. Hal ini menunjukkan kalau P4 memang investasi yang cukup mahal, tidaklah heran jika P4 untuk sementara hanya ditujukan untuk kalangan server saja, belum untuk desktop, tetapi ada pula rencana kearah situ.

Sunday, April 3, 2011

Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget android

Punya ponsel berbasis Android memang menyenangkan, terlebih jika anda adalah seorang yang suka bereksperimen dengan gadget dan dunia teknologi. Keasyikan bermain game dengan ponsel Android juga membuat waktu terasa begitu cepat berlalu karena waktu anda hanya diisi dengan kegiatan yang menyenangkan.
Namun, perlu diketahui juga, semakin banyak aplikasi yang anda install pada Android juga akan berpengaruh pada daya tahan baterai. Saat asyik bermain Android, anda mungkin baru menyadari kalau kondisi baterai sudah lemah dan harus dilakukan charger ulang.
Bukan masalah jika pada saat tersebut sedang membawa charger, tetapi bagaimana jika hal tersebut terjadi ketika sedang di perjalanan atau kondisi lain yang tidak memungkinkan untuk charger baterai?
Masalah tersebut bisa sedikit teratasi dengan cara melakukan penghematan baterai ponsel Android. Lalu, bagaimana cara menghemat baterai dari ponsel Android? Berikut kami berikan penjelasannya.
Test Keampuhan Baterai Pada Ponsel Android
Coba lakukan test berapa lama baterai bisa bertahan pada ponsel Android. Kemudian, coba analisa apakah dengan melakukan sedikit konfigurasi bisa lebih menghemat baterai atau malah akan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Sebagai contoh, untuk menghemat baterai bisa dilakukan dengan menonaktifkan beberapa aplikasi, tetapi jangan sampai aplikasi yang anda matikan pada dasarnya memang harus  ada pada Android. Alih-alih menghemat baterai malah Android anda harus direstart ulang untuk menggunakannya kembali.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Untuk melihat kondisi baterai, pergi ke bagian Settings, kemudian Pilih About lanjutkan dengan memilih Battery use. Disitu terlihat aplikasi dan device apa saja yang paling banyak memakan energi. Coba cermati, apakah device atau aplikasi yang anda gunakan tersebut memang dibutuhkan atau tidak. Jika memang tidak dibutuhkan, menonaktifkannya adalah hal yang wajib dilakukan untuk penghematan battery.
Minimalkan Konfigurasi Display Android
Tidak perlu dipungkiri lagi, salah satu device yang paling banyak memakan baterai adalah layar/display. Untuk lebih menghemat baterai, coba setting agar Display seredup mungkin sampai batas mata anda masih bisa melihat dengan jelas Display tersebut. Jangan terlalu gelap karena hal tersebut malah membuat mata anda menjadi sakit. Penghematan baterai memang penting, tetapi kesehatan mata masih jauh lebih penting dari baterai.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Untuk menkonfigurasikan layar agar lebih redup, pergi ke Settings, pilih Display dan pilih Brightness. Atur sesuai dengan kebutuhan anda. Jika memang tidak diperlukan, fungsi Auto-rotate screen juga bisa anda nonaktifkan. Untuk animasi, sesuaikan dengan kebutuhan karena tidak begitu berpengaruh pada baterai. Satu hal lagi, pada bagian Screen timeout, pilih waktu seminimal mungkin. Semakin minim waktu  maka baterai akan semakin hemat.
Minimalkan Waktu Pada Screen Time Out
Secara default, jika ponsel Android tidak digunakan maka dalam jangka waktu tertentu layar gadget/ponsel akan mati. Pemilik Androi bisa memilih sendiri berapa lama jeda waktu sebelum dimatikan. Atur waktu idle sesingkat mungkin sehingga lebih hemat baterai . Caranya, buka Settings, Display dan pilih Screen Time Out kemudian lanjutkan dengan memilih 1 menit (Waktu tercepat pada ponsel Android).
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Nonaktifkan Wi-Fi
Pada Dell Streak 7, ada dua pilihan koneksi ke luar yaitu menggunakan WiFi dan menggunakan SIM Card. Jika anda menggunakan SIM Card sebagai koneksi utama, menonaktifkan baterai adalah pilihan yang baik dan tentunya akan lebih menghemat baterai. Caranya, pergi ke Settings, Wireless and Networks kemudian nonaktifkan Wi-Fi.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Nonaktifkan Bluetooth
Sama seperti Wi-Fi, nonaktifkan Bluetooth untuk lebih menghemat baterai.
Nonaktifkan Apps Yang Melakukan Sinkronisasi Otomatis
Beberapa aplikasi Android membutuhkan sinkonisasi otomatis untuk mengupdate data anda. Aplikasi itu akan melakukan sinkronisasi yang terus menerus dengan waktu yang sudah terjadwal. Setiap melakukan sinkronisasi, aplikasi akan melakukan proses tertentu yang tentunya akan memakan energi baterai. Jika memang tidak begitu penting, matikan sinkronisasi tersebut dan anda bisa melakukannya secara manual. Atau anda tetap menonatifkannya tetapi dengan frekuensi waktu yang lebih lama.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Beberapa aplikasi yang biasa menggunakan metode ini adalah eMail Client (Kecuali GMail karena sudah menggunakan teknologi Server Push yang akan mengirimkan pesan ke Mail Client ketika ada pesan baru di server), Twitter Client dan sebagian besar aplikasi Social Networks.
Nonaktifkan Fitur Sinkronisasi GPS
Fitur sinkronisasi GPS juga menjadi salah satu aplikasi yang memakan banyak energi baterai karena ponsel secara terus menerus melakukan sinkronisasi dengan satelit GPS. Sinkronisasi ini dimaksudkan untuk mengupdate koordinat terakhir untuk menentukan di mana letak anda saat itu.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Jika memang tidak dibutuhkn, matikan semua fungsi GPS dengan cara masuk ke bagian Settings, Location & Security dan pada My Location nonaktifkan Use Wireless Metworks & Use GPS Satellites. Beberapa layanan “social network website” seperti Twitter, FourSquare atau Koprol menggunakan fungsi ini untuk menfasilitasi pengguna mereka. Matikan fitur pada layanan tersebut untuk lebih menghemat baterai.
Gunakan Task Manager Untuk Melihat Aplikasi Yang Berjalan
Sama seperti Windows, Android juga memiliki Task Manager, tempat di mana anda bisa melihat aplikasi apa yang sedang berjalan. Banyak aplikasi Android yang berjalan di background (Tidak terlihat) padahal user sendiri tidak tidak pernah menggunakan aplikasi tersebut. Pilihan terbaik, nonaktifkan aplikasi tersebut dan/atau kalau perlu uninstall/buang dari gadget anda.
Matikan Aplikasi Menggunakan Task Killer
Jika tidak digunakan, jangan ragu untuk menonaktifkan aplikasi yang sedang berjalan. Agar lebih mudah, gunakan aplikasi gratis semacam Advanced Task Killer atau aplikasi lain yang sejenis. Penjelasan singkatnya bisa dilihat pada artikel cara membunuh Aplikasi tidak berguna pada Android.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Buang Aplikasi Yang Tidak Berguna
Hampir semua pengguna Android (Terutama pada awal pemakaian) tergila-gila untuk mencoba semua aplikasi yang ada di Android Market padahal sebenarnya belum tahu apa fungsi dan manfaat dari aplikasi tersebut. Semakin banyak aplikasi yang diinstall membuat kapasitas penyimpanan data semakin kecil dan tentunya butuh lebih banyak konsumsi daya. Ujung-ujungnya akan membuat baterai semakin boros.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Untuk mengatasi hal itu, ada baiknya buang/uninstall semua aplikasi yang tidak pernah anda gunakan. Gunakan aplikasi Easy Uninstaller atau aplikasi yang sejenis untuk menguninstall aplikasi tersebut.
Nonaktifkan Widget Home Page Yang Tidak Dibutuhkan
Banyak dari widget pada Home yang jarang (Atau bahkan tidak pernahi) digunakan tetapi masih terpampang di depan. Meskipun efeknya kecil, widget ini akan menambah beban baterai dari ponsel Android. Nonaktifkan semua widget yang tidak pernah anda gunakan.
Nonaktifkan Animasi Wallpaper
Dengan animasi, wallpaper ponsel Android akan terlihat lebih cantik dan menarik. Anda tidak akan bosan karena gambar akan bergerak kesana kemari seperti screen saver pada PC atau notebook. Efeknya, sama seperti “task” yang lain, membuat baterai lebih boros tenaga.
Atur Ponsel Hanya Menggunakan Jaringan 2G
Secara default, Android akan memilih jaringan 3G sebagai jalur komunikasi utama. Teknologi 3G akan memperceat proses transfer data baik dari maupun ke ponsel Android. Secara teori, teknologi 3G butuh lebih banyak konsumsi daya jika dibandingkan dengan 2G. Oleh karena itu, jika memang tidak diperlukan ada baiknya anda hanya menggunakan teknologi 2G untuk sementara waktu, demi menghemat baterai agar bertahan lebih lama.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Caranya, buka Settings, Wireless & Networks, Mobile Networks dan terakhir Network Mode. Pada bagian tersebut pilih GSM Only agar ponsel hanya bekerja dengan sinyal GSM tanpa menggunakan sinyal 3G atau WCDMA.
Gunakan Power Control Widgets
Widget ini akan membantu pengguna Android lebih cepat mengatur konsumsi daya dari Wireless, Bluetooth, GPS maupun layar Android. Semakin cepat proses pengaturan berefek pada penghematan baterai ponsel Android.
Cara Menghemat Baterai di Ponsel, HandPhone, Gadget Android Image
Catatan Penting
Trik ini sudah kami uji cobakan pada Dell Streak 7 dengan OS Android Froyo 2.2 dan berjalan dengan baik. Baterai bisa bertahan lebih lama dari sebelumnya. Selain cara-cara di atas, masih banyak lagi trik yang bisa digunakan agar ponsel Android lebih hemat energi. Penting untuk diingat, gunakan trik ini secara bijak. Jangan karena ingin menghemat baterai keasyikan anda bermain Android menjadi berkurang.
Teruslah bereksperimen dengan Google Android, the next generations of great operating system for Gadget and SmartPhones.

jenis - jenis android

1. Android versi 1.1
o           Rilis tanggal 9 februari 2009
o           User interface
o           Aplikasi standart, alarm, olah pesan
2.       Android versi 1.5 (Cupcake)
o           Merupakan pengembangan dari versi 1.1, interface Android lebih dipercantik dan penambahan efek-efek animasi. Inovasi lebih ke segi multimedia.
o           Cupcake dirilis pada tanggal 30 April 2009
o           Mampu merekam dan memutar video
o           Dapat mengunggah foto ke Picasa dan video ke Youtube (Picasa dan Youtube merupakan “produk” Google)
o           Dilengkapi soft keypad dengan fitur autocomplete
o           Mendukung penggunaan Bluetooth A2DP
o           Ada widget baru dan mengikuti pola pada desktop
o           Terdapat tambahan pilihan copas pada internet berbasis web page
3.       Android versi 1.6 (Donut)
o           Pada Android v 1.6 banyak terobosan baru di sistem jaringan dan konektivitas.
o           Dirilis pada 15 September 2009
o           Sudah ada pengintegrasian antara kamera, kamera video, dan galeri foto
o           Penambahan fungsi seleksi multi untuk foto pada fitur galeri
o           Peningkatan fitur voice search dan pengembangan voice dial
o           Pengembangan fitur pencarian untuk bookmark, kontak dan halaman web plus kecepatan pencarian
o           Peningkatan teknologi jaringan CDMG (EVDO), Wifi, gesture dan mesin text to speech
o           Mendukung layar dengan resolusi WVGA
o           Pengayaan aplikasi Android Market
o           Jenis Hp yg menggunakan versi ini : SE X8,X10,X10mini,X10minipro, LG, Samsung Spica, Samsung Galaxy S, dll
4.       Android versi 2.0/2.1 (Éclair)
o           Versi ini banyak mengalami pembaruan dari segi optimasi hardware dan juga segi perangkat lunaknya.
o           Dirilis pada 3 Desember 2009
o           Penggunaan browser baru dan mendukung HTML5
o           Google Maps 3.1.2
o           Microsoft Exchange
o           Kamera dengan flash dan zoom digital
o           Pengembangan MotionEvent dari tracking multi-touch untuk event
o           Keyboard virtual
o           Bluetooth v2.1
o           Kecepatan hardware dioptimalkan
o           Rasio B/W pada background lebih tinggi dan mendukung image beresolusi tinggi
o           Jenis Hp : Samsung galaxy 5, dll
5.       Android versi 2.2 (Frozen Yogurt/Froyo)
o           Android Versi 2.2 (FROYO) merupakan versi penyempurnaan dari Android Versi 2.0 Éclair.
o           Dirilis pada 20 Mei 2010, perbaikan 20 Juni 2010
o           Kinerja hardware lebih cepat.
o           Bisa instalasi aplikasi ke memori eksternal.
o           Dukungan Adobe Flash 10.1
o           Fitur WiFi bisa dibuat hospot.
o           Fungsi update otomatis di Android Market sudah ada.
o           Jenis Hp : Huawei U8150,  LG E720, dll
6.       Android versi 3.0 (Gingerbread)
o           Versi android ini belum dirilis, diperkirakan pada bulan Oktober 2010.
o           adanya penambahan toko musik online di Market.
o           Perubahan user interface.
o           mendukung tingkat resolusi yang lebih besar.
o           Peningkatan fungsi Copy-Paste.
o           Tidak semua hp bisa diupgrade ke versi 3.0 ini, Spesifikasi minimum agar bisa diupgrade ke versi gingerbread adalah: Kapasitas CPU 1 GHZ, RAM 512 MB, diagonal layar minimal 3,5 inchi.
(dari http://fadielblogs.blogspot.com/2010/10/mengenal-versi-os-android.html)
Sayangnya, Jenis OS android juga menentukan harga. Jadi, semakin teranyar OS android yang anda pilih, harga hp nya juga lebih mahal. Ini dikarenakan semakin anyar OS android yang digunakan, konon spesifikasi hpnya pun semakin tinggi.
Sehingga saya tiba pada kesimpulan bahwa jika ingin membeli hp Android, saya juga harus memperhatikan spesifikasi HP nya. Yang paling penting adalah kapasitas CPU, RAM, dan diagonal layar. Kenapa? Karena jika suatu hari nanti saya ingin mengupgrade OS Android saya, spesifikasi hpnya masih memadai,.. istilah pc nya masih bisa ‘ngangkat’ gitu,..

Andoid

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Kerjasama dengan Android Inc Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

Produk awal 2007-2008
Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.


Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.


Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

Android bagi komunitas sumber terbuka (open source) :
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.

Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.