Monday, October 24, 2011

Topik, Tema, dan Kerangka Karangan

·         Topik dan Judul
Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi karangan. Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan masalah apa yang akan ditulis? Atau hendak menulis tentang apa?

Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan menetapkan topik karangannya. Permasalahannya di sekitar kita yang dapat dijadikan topik karangan jumlahnya sangat banyak : putus sekolah, penggangguran, kenaikan harga, keluarga berencana, polusi, kenakalan remaja dan sebgainya

Adapun judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Mmang topik seperti arsitektur, ekonomi, hukum, komputer,listrik, manajemen, boleh saja dijadikan judul karangan, tetapi tidaklah harus sama dengan topik.

Jika topik sekaligus menjadi judul,biasanya karangannya akan bersifat umum, dan ruang lingkupnya juga sangat luas. Judul karangan sedapat-dapatnya singkat dan padat, menarik perhatian, serta menggambarkan garis besar(inti) pembahasan. Khusus untuk penulisan berita dan artikel, lebih – lebih iklan misalnya advertorial – judulnya hendaklah atrakif, sedikit bombastis, dan tentu saja harus menarik perhatian.

Contoh berikut ini adalah cara lain untuk mempersempit atau membahasi topik supaya lebih spesifik dari topik sebelunnya.
1.      Menurut Tempat :negara tertentu lebih khusus daripada dunia; Jakarta lebih terbatas daripada pulau Jawa. Topik “Pulau Jawa sebelum Indonesia Merdeka” dapat dipersempit lagi menjadi “Jakarta Sebelum Indonesia Merdeka”.

2.      Menurut waktu/periode/zaman : “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan menjadi Seni Tari Jawa Modern”.
3.      Menurut hubungan sebab-akibat : “Dekadensi moral di kalangan Muda-mudi” dapat dikhususkan menjadi “Pokok Pangkal timbulnya Krisis Moral d kalangan Muda-mudi”.
4.      Menurut pembagian bidang kehidupan manusia : politik,sosial,ekonomi,kebudayaan,agama,kesenian,… dan sebagainya. Karangan tntang “Usaha – usaha Pemerintah dalam Bidang Ekonomi” dapat diperkhusus lagi menjadi”Kebijaksanaan Deregulasi di bidang Ekonomi pada Era Reformasi”.
5.      Menurut aspek khusus – umum / individual – kolektif : “Pengaruh Siaran Televisi terhadap Masyarakat Jawa Timur” dapat dipersempit menjadi “Pengaruh Siaran Televisi terhadap kaum Tani di Jawa Timur”.
6.      Menurut objek material dan objek formal : Objek materil ialah bahan yang dibicarakan; objek formal ialah sudut darimana bahan itu kita tinjau, misalnya “Perekonomian Indonesia(objek material) ditinjau dari Sudut Mekanisme Pasar” (Objek formal).” Kepemimpinan Ditinjau dari Sudut Pembentukkan Kader – Kader Baru”,”Keluarga Berencana Ditinjau dari Segi Agama”.

·         Tema
Tema berarti pokok pemikiran. Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan tema sebelum memulai mengarang sangatlah penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.

Ide yang kita tangkap setelah selesai membaca tulisan seseorang - terlepas dari kita menyetujui atau menolak pemikiran penulisnya - itulah yang disebut tema. Tema yang kita peroleh setelah selesai membaca karangan seseorang disebut tema akhir. Dalam karya ilmiah mahasiswa, tema harus dirumuskan sejak awal untuk diketahui oleh pembimbing, dan tema itu disebut tema awal.


·         Kerangka (Outline) Karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi Utama kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan – gagasan yang ada. Melalui kerangka karangan, pengarang dapat melihat kekuatan dan kelemahan dalam perencanaan karangannya. Dengan cara ini pengarang dapat mengadakan penyesuaian sebelum menulis ( bandingkan dengan blueprint atau cetak biru pembangunan gedung).
Kerangka karangan mengandung rencana kerja bagaimana menyusun karangan. Kerangka akan membantu penulis menggarap karangan yang logis dan teratur serta memungkinkan penulis membedakan ide – ide utama dari ide – ide tambahan.
Kerangka karangan dapat mengalami perubahan terus – menerus untuk mencapai suatu bentuk yang lebih sempurna. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan – catatan sederhana tetapi dapat juga mendetail. Kerangka yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka yang sudah tersusun rapih dan lengkap disebut outline final.
Secara terinci kerangka karangan dapat membantu pengarang / penulis dalam hal – hal sebagai berikut :
1.      Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai dua kali, serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan.
2.      Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda – beda di dalam karangannya.
3.      Bila kerangka karangan telah rapih disusun, berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul, dirinci dan diruntun dengan teratur. Pengarang tinggal menyusun kalimat – kalimatnya saja untuk “menyembunyikan” ide dan gagasannya.





Ø  Bentuk kerangka karangan
Kerangka karangan ada 2 macam, yaitu :
1.      Kerangka topik
Isi kerangka topik terdiri atas kata, frasa, dan klausa yang didahului tanda – tanda yang sudah lazim untuk mnyatakan hubungan antar gagasan. Tanda baca akhir (titik) tidak diperlukan karena tidak dipakainya kalimat lengkap.

2.      Kerangka kalimat
Kerangka kalimat lebih bersifat resmi dan isinya berupa kalimat lengkap. Pemakaian kalimat lengkap menunjukkan diperlukannya pemikiran yang lebih luas daripada yang dituntut dalam kerangka topik. Tanda baca titik haris dipakai pada akhir setiap kalimat yang dipakai untuk menuliskan judul bab dan subbab.

Ø  Pola penyusunan kerangka karangan
Ada 2 pola terpenting yang lazim dipakai untuk menyusun kerangka karangan, yaitu (1) pola alamiah , dan (2) pola logis. Pola pertama disebut alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu ruang(tempat) dan waktu. Pola kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.

Thursday, October 20, 2011

Bahasa Indonesia

Sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat – alat ucap dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

-          Perkataan – perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa.

Macam – macam bahasa :
1.      Bahasa asing
Bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh orang yang tinggal di sebuah tempat yang tertentu: misalnya, bahasa Indonesia dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di Australia.
Bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak digunakan di tanah air / negara asal seseorang, misalnya; seorang penutur bahasa Indonesia yang tinggal di Australia boleh mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang asing untuk dirinya sendiri. Walau bagaimanapun juga, kedua definisi tersebut masihlah kurang meliputi arti 'bahasa asing' secara keseluruhan. Lagipula, istilah 'bahasa asing' kadang-kadang diterapkan dengan cara yang dapat menyesatkan orang lain atau yang kurang tepat.

2.      Bahasa baku
Ragam bahasa baku itu merupakan ragam bahasa yang standar, bersifat formal. Tuntutan untuk menggunakan ragam bahasa seperti ini biasa ditemukan dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat formal, dalam tulisan-tulisan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi), percakapan dengan pihak yang berstatus akademis yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Semula, saya berpikir bahwa ragam bahasa baku itu hanya ada satu. Namun, berdasarkan pengamatan (harus saya akui, ini masih berupa sekilas, belum mendalam) sejauh ini, ragam bahasa baku itu tidak melulu dikaitkan dengan kebakuan kosakata, sebagaimana bisa dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan yang ditetapkan dalam Ejaan yang Disempurnakan.

3.      Bahasa bermajas
bahasa yg menggunakan kata-kata yg susunan dan artinya sengaja disimpangkan dng maksud mendapatkan kesegaran dan kekuatan ekspresi


4.      Bahasa daerah
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. Bahasa isyarat akan dibahas pada artikel lain di situs organisasi.org ini. Selamat membaca.

5.      Bahasa dagang
ragam bahasa yg lazim dipakai dl dunia perdagangan



6.      Bahasa dalam
Bahasa yang dapat menyindir seseorang yang sampai membuatnya sakit hati atau sangat dalam menusuk ke hati seseorang.


7.      Bahasa ibu
Untuk lebih mudah memahami makna bahasa ibu kita bisa lihat melalui konteks ke Indonesiaan. Masyarakat di Indonesia, khususnya yang di daerah-daerah pedesaan, kampung-kampung, kota-kota kecil bahkan kota-kota besar yang terletak didaerah etnisitas tertentu, adalah bilingual. Mereka menguasai 2 bahasa, yaitu bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sosial antar sesama penutur bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kegiatan sosial maupun resmi antar sesama warganegara tanpa melihat asal usul etnisitasnya. Secara umum boleh dikatakan bahasa daerah yang mereka kuasai dan gunakan tersebut merupakan bahasa ibu mereka. Kenyataan yang kita pahami di Indonesia, bahasa ibu selalu dikaitkan dengan bahasa daerah yang dituturkan oleh suatu kelompok etnis tertentu yang memilikinya. Tidaklah demikian bagi orang pribadi. Sedikitnya ada 5 definisi tentang bahasa ibu, namun akan penulis rumuskan sesuai yang penulis alami. Bahasa ibu adalah bahasa yang dikuasai dan dipakai seseorang sejak umur balita dan merupakan bahasa pertama yang tak terhapuskan oleh bahasa baru yang dikuasainya dikemudian hari. Contoh, anak balita yang kedua orang tuanya Jawa misalnya, tetapi bergaul dengan sesamanya yang berbahasa Sunda akan dengan cepat menyerap bahasa Sunda sebagai bahasa hariannya. Bila anak tersebut sampai dewasa tetap berbahasa Sunda sebagai bahasa pertamanya maka bahasa ibunya adalah bahasa Sunda. Bahasa ibu akan sungguh meresap didalam kejiwaan, perilaku dan penalaran seseorang. Kita akan berpikir, berasa dan berkarsa, bahkan melamunpun dalam bahasa ibu. Bahasa ibu akan terpakai secara spontan oleh penuturnya dan bagi orang pribadi tidak bisa serta merta dikaitkan dengan asal usul etnisitasnya. Masa balita akan lebih banyak menentukan bahasa ibu seseorang. Dalam masa balitalah seseorang mudah menyerap maupun kehi langan suatau bahasa.Sekalipun belum besar prosentasenya, sebenarnya banyak generasi muda kita yang sudah berbahasa ibu Indonesia, terutama di kota-kota besar. Itu sebabnya para ahli linguistik membuat batasan umum bahwa suatu bahasa akan dalam bahaya kepu nahan bila sedikitnya 30% anak-anak masyarakat penuturnya sudah tidak lagi mempelajari dan memakainya. Ada juga yang membuat ketentuan kelanggengan suatu bahasa ditentukan oleh jumlah minimal pemakainya. Catatan Unesco menyebutkan dari sekitar 6000 bahasa didunia, lebih dari setengahnya berpotensi dalam bahaya kepunahan.

8.      Bahasa isyarat
ahasa yang menggunakan komunikasi manual (tangan) selain daripada bunyi dan suara untuk menyampaikan maksud.
kita banyak menggunakan isyarat dalam kehidupan. Misalnya, bila kita bertutur pasti tangan kita akan bergerak dan menunjukkan isyarat lazim reaksi dalam diri kita. Sebagai contoh, isyarat mata menjeling ketika memandang sinis kepada orang, makan, minum, cekak pinggang apabila marah, dan sebagainya. Selain itu, apabila kita melihat polis trafik membuat isyarat di tengah jalan, pengadil permainan membuat isyarat kepada pemain dan sebagainya. Persoalannya disini, adakah isyarat-isyarat itu merupakan suatu bahasa?. Sebenarnya tidak, kerana isyarat tersebut tidak digunakan dalam kehidupan seharian. Misalnya, apabila seorang polis trafik berisyarat dijalan raya kemudian dia pulang ke rumah, adakah dia menggunakan isyarat yang digunakan dijalan raya tadi untuk berkomunikasi dengan keluarganya? Mesti tidakkan.


9.      Bahasa nasional
suatu bahasa (atau varian bahasa, contohnya dialek) yang memiliki sejenis hubungan—de facto atau de jure—dengan seseirang dan mungkin melalui perluasan teritori yang mereka duduki. Sebutan ini digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa mewakili identitas nasional suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional secara alternatif bisa merupakan sebuah penetapan yang diberikan pada satu bahasa atau lebih yang dituturkan sebagai bahasa pertama di teritori sebuah negara.

10.  Bahasa negara
            alat kornunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap       manusia
11.  Bahasa pengantar



12.  Bahasa persatuan
13.  Bahasa santai
Bahasa Merupakan alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol – simbol vokal ( bunyi ujaran), yang dapat diperkuat dengan gerak gerik badan.
Fungsi Bahasa :
a)      Unsur menyatakan ekspresi diri.
Unsur – unsur menyatakan ekspresi diri antara lain :
-          Agar menarik perhatian orang lain.
-          Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
b)      Sebagai alat komunikasi.
Bahasa yang merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga.
c)      Sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Bahasa memungkinkan manusia memamfaatkan pengalaman – pengalaman, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman itu, serta berkenalan dengan orang lain.
Melalui bahasa orang mengenal segala adat istiadat, tingkah laku dan tata krama masyarakatnya, dan mencoba beradaptasi.
d)      Sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial.
Kontrol sosial : usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak – tanduk orang – orang lain.
Dalam control sosial, bahasa itu mempunyai relasi dengan proses – proses sosialisasi suatu masyarakat.
Proses sosialisasi dapat diwujudkan :
1.      Memperoleh keahlian bicara, baca dan tulis.
2.      Bahasa merupakan saluran yang utama dimana kepercayaan dan sikap masyarakat diberikan kepada anak – anak yang tengah tumbuh.
3.      Bahasa melukiskan dan menjelaskan peranan yang dilakukan untuk mengidentifikasikan dirinya.

Monday, October 3, 2011

Zaman berubah,2011 zaman Android


Android kini bukan lagi sistem operasi kacangan seperti pertama kali muncul di tahun 2008 yang lalu. Dari sebuah sistem operasi smartphone yang paling tertinggal di tahun 2008, kini Android menjelma menjadi sistem operasi smartphone terbesar di dunia mengalahkan Nokia Symbian. Tidak itu saja, kejayaan Android telah meruntuhkan kepercayaan Nokia terhadap produknya sendiri sehingga meninggalkan Symbian untuk bergabung dengan Windows 7 Phone milik Microsoft. Bahkan iOS milik Apple dan BlackBerry dari Rim pun tak kuasa menahan laju perkembangan Android yang sangat kecang di tahun 2010 yang lalu.
Melihat kemajuan yang sangat cepat tersebut beberapa analis khawatir bahwa Android akan mulai memasuki titik jenuh. Apalagi sekarang sangat banyak jenis Android yang beredar mulai dari CupCake (1.5), Dunot (1.6), Eclair (2.0 atau 2.1), Froyo (2.2), dan Gingerbread (2.3). Selain itu terdapat pula Android khusus untuk tablet yang baru saja diluncurkan, yaitu Android 3.0 atau Honeycomb. Bahkan di tingkat konsumen sendiri kebingungan karena belum sempat merasakan Froyo sudah ada lagi Gingerbread. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi vendor untuk membuat handset apakah dengan sistem operasi Android terbaru atau yang lama. Kalau pakai yang lama takut kalah bersaing dengan vendor lain sehingga di kalangan vendor sendiri juga mungkin bingung. Namun sebenarnya ini bukan masalah penting karena akan selalu tersedia update sehingga walaupun dengan sistem Android Eclair kalau vendor bersedia menyedia update tentu akan sangat memuaskan konsumen.

Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia ialah bahasa rasmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disebut dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Sungguhpun begitu, hanya sebahagian kecil daripada penduduk 
Bahasa Indonesia diresmikan pada tahun 1945 sewaktu Indonesia mencapai kemerdekaan daripada pihak Belanda. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamik yang terus menyerap kata-kata daripada bahasa-bahasa asing. Berasal daripada rumpun yang sama, Bahasa Indonesia adalah sebuah loghat bahasa Melayu yang terpiawai, dan kedua-duanya cukup sama. Fonologi dan tatabahasa bahasa Indonesia cukuplah mudah, dan dasar-dasar penting untuk komunikasi asas dapat dipelajari hanya dalam tempoh masa beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa hantaran untuk pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia.
Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibunda kerana dalam perbualan sehari-hari yang tidak rasmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain sebagainya. Untuk sebahagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf rasmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa rasmi Republik Indonesia.


Sejarah

Bahasa Indonesia dikembangkan daripada salah satu loghat bahasa Melayu yang telah digunakan sebagai lingua francauntuk kepulauan Indonesia selama berabad-abad. Bahasa Melayu ialah bahasa Austronesia atau Melayu-Polinesia.