-Teori Motivasi Abraham Maslow-
Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi ini adalah sbb :
· Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah)
Kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, perangsang, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll. Menjadi motif dasar dari seseorang mau bekerja.
· Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs)
Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya dalam bekerja.
· Kebutuhan sosial (Social Needs)
Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok kerja, guna meningkatkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan.
· Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs)
Kebutuhan akan kedudukan dan promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbol-simbol dalam status seseorang serta yang ditampilkannya.
· Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization).
Setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan kemampuan seseorang dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai cita dan citra diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat memadukan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil organisasi yang lebih tinggi.Menurut Maslow orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira 85% kebutuhan fisiologis, 70% kebutuhan rasa aman, 50% kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40% kebutuhan harga diri serta 10% kebutuhan aktualisasi diri. Teori kebutuhan Abraham Maslow sendiri telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana, karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
-Teori Motivasi David McClelland-
Teori motivasi David McClelland termasuk dalam teori kontemporer. Yakni teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi.
David McClelland menjelaskan tiga jenis motivasi, dalam buku ”The AchievingSociety” :
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)
Penjelasan :
1. Kebutuhan akan prestasi (n-ACH)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli orang lain, berusaha untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu seseorang akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. seseorang perlu mendapat umpan balik dalam bekerja dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan dari prestasinya tersebut.
2. Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara, atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. seseorang memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status pribadi.
3. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah kebutuhan untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
Dari penelitiannya, McClelland menyimpulkan bahwa kepuasan prestasi berasal dari tindakan untuk bertindak sehingga sukses, dan bukannya dari pengakuan umum terhadap prestasi pribadi. Selain itu juga diperoleh kesimpulan bahwa orang yang memiliki n-ach tinggi tidak begitu terpengaruh oleh imbalan uang, mereka tertarik pada prestasi.-Teori Motivasi Mc Gregor-
Atau disebut juga Teori X dan Y , yakni teori yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia. Satu negative (teori X) dan satu lagi positif (teori y).
· Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kadang seseorang memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi.
· Teori Y
Teori ini berkebalikan dengan teori x karna pada dasarnya setiap idividu memiliki keinginan untuk maju. Teori menyatakan bahwa bekerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. seseorang tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena menurutnya kerja adalah suatu kewajiban agar dapat merubah hidup kearah yang lebih baik.
Dari ketiga teori tersebut jika dikaitkan dengan kondisi fisik, pisikologis, dan spiritual.
Jika dilihat dari kondisi fisik, Setiap orang pasti memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda. Tanpa adanya motivasi dalam diri, penyakit akan mudah menyerang, Misalnya saja ingin sehat tetapi malas untuk berolahraga, sehingga timbullah penyakit-penyakit, terutama penyakit ‘hati’. orang-orang yang tidak memiliki motivasi dalam hidupnya akan selalu iri melihat orang lain sukses, tapi ia sendiri tidak mau berusaha menuju kesuksesan dalam hidupnya.
Hal ini dapat mempengaruhi kondisi pisikologis seseorang. Kondisi pisikologis yang sedang tertekan kadang menimbulkan kuatnya fator x yang ada dalam diri seseorang, merasa hidupnya tidak berguna karena selalu melihat dirinya dari sisi negative. Sehingga dapat kita lihat tidak sedikit orang yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri hanya karena tidak adanya motivasi dalam dirinya.
karena itulah kita perlu adanya motivasi spiritual. Dalam motivasi spiritual, alasan utama motivasi dalam diri yakni semata-mata untuk mendapat ridho allah SWT. Melakukan sesuatu dalam hidup didasari penuh dengan keikhlasan. Dengan adanya motivasi spiritual, faktor X yang ada dalam diri kita sebisa mungkin dapat dihindari, sehingga suatu pekerjaan atau kegiatan yang kita lakukan tidak akan terasa berat.
No comments:
Post a Comment